Welcome to My Blog and My Life

Stay Tune!:]

Jumat, 20 Juli 2012

JIKA ACHA DAN OZY JATUH CINTA – PART 17

PART 17 = RIO DAN OZY MENYANYIKAN ISI HATI


 

Akhirnya hari itu pun tiba. Hari perayaan ulang tahun SMA Bina Putra. Semua siswa terlihat penasaran, menanti apa yang akan muncul di panggung yang sudah ditata di lapangan basket. Tapi beberapa siswa yang berkumpul di Sekretariat OSIS terlihat gugup. Obiet bolak-balik membaca selembar kertas lecek bertuliskan lirik lagu. Di sebelahnya, Ozy berusaha membuang kegugupan dengan memain-mainkan selembar syal berwarna kuning. Rio memetik gitarnya perlahan. Bu Winda dan Bu Rahmi saling berbincang, lirih. Pak Duta? Pak guru yang sebenarnya ganteng itu berusaha membuang kegugupan dengan cara… bermain monopoli. Melawan Pak Dave dan Pak Ony. Beberapa siswa memandang ketiga guru itu dengan penuh rasa kasihan.

Akhirnya Zevana masuk, memandang ke sekeliling dengan senyum gugup.

"Temen-temen, Bapak Ibu, guess what? It show time!"

Semua orang berdiri.

Patton bersuara, "Sebelumnya, marilah kita berdoa bersama-sama, sesuai dengan agama dan kepercayaan kita masing-masing, agar acara kita sukses dan lancar."

Sontak, semua kepala menunduk. Mengucap doa dalam hati.

"Berdoa, selesai…", Patton mengangkat kembali kepalanya, diikuti oleh semua yang hadir.

Zevana tersenyum kembali. Ada pancaran keyakinan di matanya.

"BRING IT ON, GUYS!"

***

Awalnya, acara dipandu oleh Ourel dan Rosy, yang memang terkenal dengan sejuta komentarnya. Tapi acara masih terlihat sama dengan tahun-tahun lalu. Standar. Pidato kepala sekolah, bla bla bla. Tapi kasak-kusuk mulai terdengar ketika Bu Okky dan Pak Indra naik ke panggung.

"HALLO BINA PUTRAAA…." Suara Bu Okky mengisi seluruh penjuru sekolah. Tepuk tangan riuh rendah terdengar, terutama karena banyak yang tidak menyangka Bu Okky bisa tampil seceria itu. Tepukan terdengar kembali begitu Bu Okky dan Pak Indra mulai membuka acara dengan gaya anak muda.

Setelah beberapa lelucon antara kedua orang itu, Bu Okky bertanya, "Siapa yang tahu siapa vokalis andalan band sekolah kita? Juga gitarisnya"

Bukannya menjawab, cewek-cewek kelas X dan kelas XI malah menjerit-jerit histeris. Mulai berlarian menuju panggung begitu melihat Gabriel, Cakka dan Kiky dari kelas XI-IPA3 memasuki panggung. Bu Okky tersenyum, dan berkata lagi.

"Tapi kebayang ga sih, kalo di antara mereka, adaaaa…. RAY dari kelas X-2!".

Ray masuk ke panggung, diiringi suitan dan teriakan-teriakan terkejut. Cewek-cewek kelas XII yang diam-diam menobatkan Ray sebagai Junior Paling Menggemaskan Tahun Ini mulai berani turun dari teras sekolah, menuju panggung. Ray tersenyum lucu, membungkuk kecil untuk memberi hormat, kemudian mengambil posisi di belakang drum.

"Jangan lupa, juga ada…" Pak Indra ikut menimpali, "PAK ONY!!!"

Seruan tidak percaya menggema di seluruh sekolah, ketika Pak Ony dengan wajah memerah muncul, mengambil gitar dari tangan Cakka, dan mengambil posisi di sisi kiri panggung. Cakka tersenyum, dan pindah ke depan, berdiri di antara Gabriel dan Kiky sambil mengambil mikrofon.

"Dan terakhir, kita panggilkan… Chiko dari kelas X-4!" Bu Okky berseru kembali. Yang dipanggil tampak malu-malu naik ke panggung, dan langsung menuju ke belakang keyboard.

"Baiklah, kita sambut penampilan mereka!"

Gabriel dan Kiky memang sudah terkenal dari dulu, akan tetapi kehadiran Cakka yang selama ini hanya dikenal sebagai gitaris membuat penampilan mereka saat menyanyikan lagu 'Lelaki Terhebat' terasa lebih keren. Dan kerumunan di depan panggung semakin membengkak.

Selesai satu lagu itu, Kiky dan Cakka turun dari panggung, sementara Gabriel masih tetap pada posisi semula.

"Teman-teman…" baru dua kata, teriakan gemuruh dari cewek-cewek kelas X sudah terdengar. Gabriel tersenyum. Dia kemudian melanjutkan.

"Selama ini saya mungkin lebih banyak terlihat duet dengan Kiky. Kali ini, saya ingin menampilkan seseorang yang berbeda, walaupun sebenernya bagi saya, dialah pasangan sejati saya." Gabriel menoleh ke arah kanan panggung, dan memanggil seseorang. "Ify, would you sing with me?".

Berbagai macam nada teriakan langsung terdengar begitu Ify naik panggung. Teriakan iri dari para cewek, teriakan meledek teman-teman Gabriel dan Ify, maupun teriakan para cowok yang mengambil kesempatan untuk bisa menatap Ify sepuas-puasnya tanpa harus takut ditendang Gabriel. Ify selama ini memang setia mendampingi Gabriel kemanapun Gabriel pergi. Tapi, apakah Ify bisa menyamai Gabriel untuk urusan di atas panggung?

Gabriel mulai menyanyi dengan suaranya yang membuat para cewek berasa melayang di Samudra Pasifik, dan menyelam di langit ketujuh.

Do you hear me talking to you?

Across the water, across the deep blue ocean…

Under the open sky…

Oh my, baby I'm trying…


 

Suara Ify ternyata tak kalah merdu ketika menyahut,

Boy, I hear you in my dreams…

Feel your whisper across the ocean…

I keep you here with me in my heart,

You make it easier when life gets harder…


 

Duet manis mereka menyanyikan Lucky yang aslinya dinyanyikan Jason Mraz resmi membuat mereka saat itu dinobatkan sebagai pasangan paling bikin ngiri di seantero sekolah.

Penampilan selanjutnya dari Deva yang menyanyikan lagu hits dari Zigaz, Sahabat Jadi Cinta, tidak kalah mendapat applaus. Deva yang selama ini terkenal lincah berdampingan dengan Ozy di lapangan bola nampak atraktif di atas panggung. Histeria para cewek penggemar tim sepak bola sekolah semakin menggila saat Debo muncul di atas panggung.

Debo! Debo yang kapten tim sepak bola itu! Siapa yang menyangka bahwa Debo yang terkenal sangar di lapangan bola memiliki vibra suara yang menggetarkan saat menyanyikan lagu Selalu Mengalah dari Seventeen!

Tepuk tangan masih terus menggemuruh saat Debo turun dari panggung. Bu Okky dan Pak Indra kembali naik. Tersenyum senang melihat antusiasme para siswa. Apa yang diramalkan Patton dan Zevana terbukti benar. Kejutan yang dimunculkan oleh para siswa yang sebelumnya hanya terkenal di bidang lain betul-betul membuat suasana menjadi meriah!

"Okeee…. Duh, jadi tambah panas ga nih suasananya habis liat para cowok tadiiii????" kata Bu Okky. Teriakan histeris dari para cewek menjawabnya.

"Ya udah, kalo gitu kita cooling down duluuu… Kita dengerin lagu slow duluuu… Siapa coba kira-kira yang akan nyanyi selanjutnya?" Pak Indra melempar pertanyaan. Berbagai teriakan terdengar seketika.

"Ya sudah, daripada penasaran, kita panggilkan ketua KIR kita, Oik! Dan Cahya dari kelas X-1! Sivia dari kelas XI-IPA2! Zahra dari kelas XI-IPA3! Angel dari kelas XII-IPA1! Daaaannn….." Bu Okky berhenti sejenak, membuat anak-anak merasa penasaran. "Bu Rahmi dari ruang guru!!!".

Pemilik nama terakhir yang disebutkan muncul malu-malu di belakang kelima siswa yang sudah masuk terlebih dahulu ke atas panggung, diiringi tepukan dan seruan-seruan meriah.

Rio mengubah posisi berdirinya, sehingga bisa memandang ke panggung dengan jelas. Ada 6 orang yang tengah berdiri disana, tapi bagi Rio hanya ada satu.

Hanya satu.

Satu.

Sivia.


 

Bergantian secara medley, keenam artis dadakan tersebut menyanyi bergantian, masing-masing berduet. Dibuka pertama kali oleh Sivia dan Cahya yang menyanyikan lagu Kupu-Kupu, dimana Sivia mendapat tepukan meriah ketika nada-nada tinggi dalam lagu itu ditaklukkannya dengan manis. Duet kedua langsung menyusul, yaitu lagu Kembang Perawan yang dinyanyikan dengan indah oleh Oik dan Zahra. Suara falset Oik saling mengisi dengan suara Zahra. Belum habis tepuk tangan penonton ketika Oik dan Zahra selesai menyanyikan lagu itu, musik berubah menjadi intro lagu lain. Kali ini, giliran Angel, si cantik mantan wakil ketua OSIS berduet dengan Bu Rahmi, menyanyikan lagu Cinta. Suara Angel dan Bu Rahmi yang powerful betul-betul membius seisi sekolah, dan mengundang tepukan yang seakan tak habis-habisnya.

***

Rio bersiap di tangga menuju panggung. Oik, Zahra, Cahya, Angel dan Bu Rahmi menuruni tangga tersebut. Sivia agak tertinggal di belakang.

Saat melewati Rio, Sivia menunduk.

Rio menguatkan hati, dan memanggilnya.

"Sivia!"

Sivia menoleh. Bening matanya menyejukkan saat menatap Rio.

"Tadikamukerenbangetnyanyinya" ucap Rio cepat, dalam satu tarikan nafas, berusaha agar lidahnya tidak tersimpul menjadi simpul mati.

"Um, apa Kak?"

Rio merutuk dalam hati. Dan mencoba lagi.

"Tadi… kamu… bagus banget. Nyanyinya."

Sivia tersenyum. Dan Rio merasa ada ribuan peri bersayap pelangi menari di sekelilingnya.

"Makasih Kak…"

Rio mendehem. Kemudian menunjuk ke panggung.

"Gua naik dulu…"

Sivia mengangguk. Rio tahu, dia seharusnya menaiki panggung itu. Tapi kakinya serasa disemen.

"Gua gugup Siv…" cetus Rio begitu saja. Dan dia langsung merasa menjadi manusia bodoh, menyaingi judul lagunya Ada Band. Untuk apa dia mengakui hal itu di depan Sivia?

Sivia tersenyum, berusaha menenangkan Rio.

"Tenang aja Kak. Pasti bagus kok. Inget kata Bu Ira waktu latihan terakhir kemaren. Selama kita menyanyi dari hati, hasilnya pasti bagus…"

Dan Rio tiba-tiba merasa mendapat pencerahan. Tepat pada waktunya. Karena dari panggung, terdengar nama Rio diteriakkan oleh Bu Okky sebagai penampil selanjutnya.

Selama adegan Rio dan Sivia di tangga panggung, Bu Okky dan Pak Indra masih menghost acara. Memuji penampilan medley yang baru saja berakhir, dan memperkenalkan penampil berikutnya.

"Cowok kelas XII yang satu ini nih, sudah pasti keren…" Bu Okky mengawali, langsung disambut teriakan dari depan panggung yang sudah dipenuhi penonton. "Biasanya lebih banyak terlihat di lapangan basket…" teriakan semakin nyaring terdengar.

"Tapi, lebih sering lagi terlihat di Sekretariat OSIS! Kita panggilkan, mantan Ketua OSIS kita, MARIO STEVANO dari kelas XII-IPA1!!!".

Kemunculan Rio di panggung sontak membuat para cewek penggemarnya merangsek semakin maju ke depan panggung.

Rio membenahi letak gitarnya, kemudian menyesuaikan tinggi mikrofon. Dia menarik nafas panjang-panjang, menghembuskannya, dan berbicara di depan mikrofon.

"Emmm… Saya hanya ingin teman-teman tahu, bahwa saya menyanyikan lagu ini dari hati saya…", Rio kemudian melemparkan pandangan ke sisi kanan panggung, dimana Sivia berdiri. Setengah mati Rio berharap Sivia menangkap maksudnya.

Rio mendehem kembali, dan mulai memetik gitar. Intro sebuah lagu terkenal. Dan kemudian Rio pun bernyanyi.

Well you done done me and you bet I felt it

I tried to be chill but you're so hot that I melted

I fell right through the cracks, now I'm trying to get back


 

Tepuk tangan terdengar menggemuruh saat Rio melantunkan I'm Yours. Rio terus menyanyi, dari hati. Terutama pada bagian reff…


 

Utami Irawati
PS Kimia FMIPA Unlam
>+62-81351396681
utami_irawati@yahoo.co.uk
@utamiirawati

Tidak ada komentar: