Welcome to My Blog and My Life

Stay Tune!:]

Jumat, 13 Juli 2012

JIKA ACHA DAN OZY JATUH CINTA – PART 13



 
PART 13 = PACAR BARU OBIET?

 
Obiet mengetuk pintu kelas. Bu Winda menoleh.
"Maaf Bu, tadi saya mengurus soal PMR dulu" Obiet menjelaskan keterlambatannya. Bu Winda mengangguk. Dia sudah maklum, sebagai ketua PMR, Obiet memang kadang-kadang terlambat masuk ke kelas karena berbagai alasan. Tapi toh, Obiet tetap memperoleh izin dari guru-guru, karena meskipun kegiatan PMR menyita cukup banyak waktunya, nilai-nilai Obiet tetap stabil. Selalu di atas rata-rata malah.
Begitu Bu Winda mengisyaratkan bahwa dia boleh masuk, Obiet berjalan dengan langkah-langkah lebar, dan langsung menghempaskan diri di sebelah Ozy. Setelah beberapa tarikan nafas, Obiet berbisik pada Ozy.

 
"Zy, istirahat nanti ke kantin bareng ya? Gua yang traktir!" Ozy menoleh cepat. Tapi sadar bahwa bel istirahat belum berbunyi, Ozy kembali menghadap ke arah papan tulis. Meskipun demikian, Ozy tetap penasaran. Dia berbisik perlahan pada Obiet.

 
"Sip! Dalam rangka apa nih Biet?"

 
"Gua tadi malam jadian!"

 
Ozy terdiam. Dalam hati dia merasa langit runtuh menimpa dirinya. Lengkap dengan matahari, bulan, bintang, komet dan semua benda langit lainnya.
Entah mendapat kekuatan dari mana, Ozy berhasil berbisik lagi.

 
"O ya? Asyiiik… Selamat ya!"
Obiet tersenyum, meskipun tidak mengalihkan pandangan dari papan tulis. Berlagak menyalin, Obiet menyahut, "Detailnya nanti di kantin, pas jam istirahat".
Baru sekali ini dalam hidupnya, Ozy tiba-tiba berharap bel istirahat tidak akan pernah berdering…

 
***

 
Ozy mengaduk jus semangkanya dengan gugup. Sungguh, dia sebenarnya tidak siap mendengar berita ini. Tapi toh... Ozy menyeruput jus semangkanya kembali saat Obiet menghempaskan dirinya di sebelah Ozy.
"Lo yakin cuma pesen itu doang Zy? Ga pesen yang laen? Gua bayarin kok… Kan gua udah janji"

 
Ozy menggeleng, "Ga mau gua kalo disini doang Biet. Traktiran benerannya nanti aja, di restoran yang kerenan dikit…"

 
"Dasar ga mau rugi lo…" sahut Obiet sambil tertawa.
Obiet lalu merogoh saku celananya, dan mengeluarkan dompetnya. Dia lalu membuka dompetnya itu dan menyodorkannya pada Ozy.

 
"Cewek gua!" katanya dengan bangga, menunjuk pada foto yang terselip rapi di dalam dompet itu. "tadi malam gua foto berdua sama dia"
Ozy tersenyum tipis, meraih dompet itu, dan mencermati foto di dalamnya. Di dalam hati Ozy bersiap menerima kenyataan untuk melihat Obiet bersandingan dengan sang bidadari hatinya.
Ozy menatap foto itu, dan tercekat.
"Biet?" tanya Ozy, dengan hati yang berdegup kencang.

 
"Cakep kan?", wajah Obiet berseri-seri.

 
"Ini kan foto elo Biet.", Ozy menunjuk wajah Obiet yang tersenyum cerah di foto itu.

 
"Iya, sama cewek gua"

 
"Elo sama Oik Biet."

 
"Iya. Cewek gua semenjak tadi malam".

 
"Oik? Oik Biet? Oik yang ketua KIR itu?"

 
Obiet menatap Ozy heran. "Iya Zy. Yang kelas XI-IPA3 itu. Kamu kenal kan?"

 
"Lo bukan jadian sama Acha?"

 
"Gua? Jadian sama Acha?"

 
"Bukannya elo naksir sama Acha?"

 
"Emangnya gua pernah naksir sama Acha?"

 
"Tapi kan lo sendiri yang bilang kalo Acha itu cewek paling cantik di sekolah ini?"

 
"Iya, tapi kan bukan lalu berarti gua naksir dia Zy! Elo gimana sih?" sahut Obiet.

 
"Acha emang cantik. Gua akuin kalo dia paling cantik di sekolah, tapi agak terlalu dingin buat gua." Obiet menambahkan, sementara Ozy masih ternganga.

 
"Dan cewek ini Zy," kata Obiet sambil mengetuk-ngetuk wajah Oik di foto yang ada di hadapan Ozy, "betul-betul memenuhi semua kriteria cewek idaman gua".
Ozy tidak menanggapi kata-kata terakhir Obiet. Dengan senyuman lebar dia langsung merangkul Obiet dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya mengacak-acak rambut sahabatnya.

 
"OBIIIIET!!! Ya ampuuunnn… Lo emang keren banget ya??? Pantesan aja Oik mau sama elo. Keren man! Selamet…selamet…" seru Ozy ceria sambil terus mengacak-acak rambut Obiet yang tersengal-sengal dalam rangkulan Ozy.

 
"ZY! UDAH!!!!"
Ozy melepaskan rangkulannya, tapi kemudian meraih pundak Obiet dengan kedua tangannya, dan mengguncang-guncang Obiet dengan mata bersinar-sinar.

 
"Elo Biet, udah bikin hidup gua jadi indah kembali!!!"

 
"Zy? Umm… gua tau sih kita udah cukup lama sobatan. Tapi, gua jadian sama Oik, bukan sama elo, Zy. Dan GA BAKAL pernah gua jadian sama elo! Gua masih normal tauuuu!" kata Obiet sambil berusaha melepaskan diri dari Ozy.
Bukannya melepaskan cengkeramannya dari Obiet, Ozy malah memeluk Obiet.

 
"OZY! ELO APAAN SIH?! SEREM TAU GA!" seru Obiet yang mulai kehabisan nafas.
Ozy melepaskan pelukannya, menatap Obiet dengan wajah bersinar-sinar.

 
"Gua doain lo langgeng abis dah sama Oik, sampe punya anak cucu!"
Obiet mendelik. Dia masih tidak mengerti kelakuan sahabatnya ini. Ozy duduk kembali, masih dengan senyum sumringahnya. Tanpa mempedulikan tatapan Obiet yang setengah bertanya, Ozy meneguk habis jus semangka di depannya. Manis. Semanis perasaan Ozy saat ini.

 

 


 

Utami Irawati
PS Kimia FMIPA Unlam
>+62-81351396681
utami_irawati@yahoo.co.uk
@utamiirawati

Tidak ada komentar: