Welcome to My Blog and My Life

Stay Tune!:]

Jumat, 17 Agustus 2012

GUE DIANTARA MEREKA – PART 14


 

Pada saat itu Sivia merasakan kebahagiaan luar biasa, dia merasakan perasaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Perasaan canggung, salah tingkah, perasaan yang membuat jantungnya berdetak lebih kecang, perasaan yang membuat dirinya selalu ingin tersenyum.

Sesaat Sivia hanya bisa terpaku, berdiri di depan pintu kamarnya sendiri yang kini dihuni oleh Gabriel.

"Iyel.,gw seneng banget Yel.,pada situasi seperti ini lu inget sama gw" Sivia kembali tersenyum sendiri. Tiba-tiba Sivia teringat satu hal yang harus dia lakukan.

"Oh iya, Iyel pasti pergi tanpa kasih tau orang rumahnya, pasti sekarang Pak Rio sama Shilla lagi khawatir banget" Sivia bergegas kearah ruang keluarganya, dimana dia meletakan handphonenya. Setelah dia menemukan apa yang dia cari, Sivia kemudian mengetik sebuah pesan singkat yang ditujukan kepada Shilla.

***

Seorang lelaki muda sedang duduk di salah satu ruangan sebuah rumah dengan wajah yang begitu menggambarkan kekhawatiran. Disampingnya duduk seorang perempuan muda, cantik, berkulit putih yang sedari tadi mencoba untuk menenangkan hati dari kekasihnya. Tak jauh dari situ di sebuah kamar, terlihat juga seorang gadis manis yang sedang berusaha menidurkan adik bungsunya.

"Ini udah jam sepuluh Fy, belum ada sedikitpun kabar dari Iyel. Handphonenya juga ga aktif. Kira-kira dia kemana ya Fy???" Tanya Rio kepada kekasihnya Ify.

"Kamu udah hubungi semua temen-temennya Yo???"

"Setahu aku dia ga pernah deket sama siapapun, kecuali Agni. Tapi aku pikir dia ga mungkin kerumah Agni,"

"Tapi kan ga ada salahnya kamu coba tanya ke Agni"

Rio berpikir sejenak, kemudian dia menghubungi Agni melalui handphonenya. Setelah beberapa kali terdengar nada sambung, terdengar suara Agni di seberang telpon sana.

"Halo Ag, maaf abang ganggu kamu malem-malem begini. Abang mau tanya apa Iyel hubungi kamu seharian ini???"

"Engga kok bang, hari ini Agni sama sekali ga contact-contact sama Iyel. Emank kenapa bang???" Tanya Agni

"Iyel pergi dari rumah, sampai sekarang dia belum pulang, abang pikir mungkin kamu tahu dimana Iyel"

"Iyel pergi dari rumah bang???kok bisa bang???"

"Ada sedikit salah paham antara abang sama Iyel,"

"Tapi maaf bang, Agni ga bisa bantu, Agni sama sekali ga tahu dimana Iyel bang"

"Ya udah deh kalo gitu, ma kasih ya Ag"

Percakapan telpon antara Agni dan Rio pun terputus.

"Gimana Yel???" Tanya Ify

"Agni ga tau dimana Iyel., Fy" Jawab Rio dengan nada lesu.

"Kamu yang sabar Yo, aku yakin pasti dimana pun Iyel sekarang berada dia bakal baik-baik aja"

"Dia ga mungkin baik-baik aja Fy, setelah apa yang terjadi hari ini DIA GA MUNGKIN BAIK-BAIK AJA!!!" Ujar Rio dengan nada suara yang sedikit membentak Ify.

Melihat reaksi Rio yang di luar dari kebiasaannya, Ify hanya bisa terdiam. Dan seketika itu pula Rio menyadari kekeliruannya.

"Maaf Fy, bukan maksud aku membentak kamu"

"Iya aku tau kok Yo, kamu pasti khawatir banget sama Iyel saat ini, tapi kamu harus inget Yo, Iyel itu lelaki yang memiliki karakter yang kuat,"

"Tapi dia terlalu emosional Fy, dia selalu terlalu menggunakan ego nya dalam bertindak, aku takut terjadi hal yang buruk sama dia Fy," Ujar Rio dengan suara yang terdengar sedikit berbisik.

Tepat pada saat itu, Shilla adik dari Rio menerima sebuah pesan singkat di handphonenya. Terlihat nama Sivia di layar LCD handphonenya.


 

Shilla, abang kamu ada drmh aku mlm ini. Blng ke Pa' Rio ga usah khawatir


 

Sender : Kak Via


 

Shilla begitu lega membaca pesan singkat yang dibacanya itu.

"Abang.,abang.,abang.,!!!" Teriak Shilla dari dalam kamarnya.

"Apa sih Shilla kamu teriak-teriak seperti itu???" Ujar Rio sedikit merasa kesal.

"Abang Kak Via sms,." Ujar Shilla.

"Via.,!!!" Pikir Rio

"Kenapa aku ga kepikiran soal Via. Dia kan yang paling deket sama Iyel akhir-akhir ini" Pikir Rio lagi.

"Via bilang apa Shill???"

"Kak Via bilang abang Iyel ada dirumahnya"

"Ya Tuhaaaan, syukurlah ternyata Iyel pilih tempat yang tepat buat dia tidur malam ini." Gumam Rio, tergambar sedikit kelegaan dari raut wajah Rio pada saat mengetahui kabar tersebut.

"Betul kan yang aku bilang Yo, Iyel pasti baik-baik aja" Ujar Ify.

"Bilang ma kasih sama kak Via nya ya Shill" Perintah Rio kepada adiknya Shilla.

"Iya bang" Jawab Shilla seraya membalas sms Sivia.

"Udah malem nih Yo, lagi pula kamu juga udah tau Iyel ada dimana, kamu ga perlu terlalu khawatir lagi, jadi aku pikir lebih baik aku pulang sekarang Yo"

"Ya udah aku anter kamu pulang deh"

Mereka berdua pun bangkit dari duduknya, dan Rio segera meraih kunci motornya.

"Shilla abang anter kak Ify pulang dulu ya, kamu hati-hati dirumah"

"Kakak pulang dulu ya sayang, kamu sama Iyan hati-hati dirumah, besok pulang kerja kakak kesini lagi" Terang Ify kepada Shilla.

"Iya Kak. Kakak sama Abang juga hati-hati ya" Ujar Shilla.

Rio dan Ify pun akhirnya meninggalkan Shilla dengan perasaan sedikit lega karena mengetahui kalau keadaan Gabriel baik-baik saja.

***

Di waktu yang sama di sebuah kamar, Gabriel terduduk lesu di tepian tempat tidur di kamar Sivia. Pandangannya terlihat begitu kosong. Salah satu tangannya memainkan tombol lampu sudut yang terletak di meja hias di samping tempat tidur Sivia sehingga keadaan kamar itu bergantian antara terang dan gelap.

Pikirannya masih saja dipenuhi oleh peristiwa yang terjadi siang tadi. Peristiwa yang mungkin saja merubah hidupnya.

"Apa yang harus gw lakuin sekarang???" Tanyanya dalam hatinya.

"Kalo gw pikir bener juga sih apa yang dibilang Via, gw punya Rio yang selama ini selalu gw musuhin, padahal dia sama sekali ga punya salah sama gw. Gw punya Shilla, dan demi Tuhan gw sayang banget sama dia. Dan Iyan, gw ga tau salah gw sebesar apa sama dia selama ini"

"Apa iya sebenernya selama ini gw yang terlalu egois, yang ga pernah melihat hal yang baik di sekeliling gw. Apa iya gw terlalu bodoh buat menyadari kalo ternyata banyak orang-orang yang peduli sama gw" Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar-putar memenuhi pikiran Gabriel.

Gerakan tangan Gabriel yang memainkan tombol lampu sudut terhenti pada posisi lampu menyala. Pandangannya kini beralih pada sebuah foto yang terpajang disamping lampu sudut itu. terlihat foto Sivia yang diapit oleh kedua orang tuanya. Melihat itu Gabriel teringat cerita Sivia yang baru saja diceritakan kepadanya.

"Dia bukan ayah kandung gw.,Yel" Ujar Sivia tadi.

"Posisi kita emang sama Vi, dia bukan bokap kandung lu,.tapi dia bisa sayang sama lu. Ga kaya gw, bokap gw benci sama gw. Itu yang bikin gw susah buat nerima semuanya Vi."

"Tapi sekali lagi mungkin lu bener Vi, gw terlalu egois. Gw terlalu ingin diperhatikan, padahal gw sendiri ga pernah peduli sama sekeliling gw."

Sekali lagi Gabriel menatap lekat salah satu sosok yang ada di dalam foto itu.

"Dan gw punya lu Vi, entah Tuhan kasih apa di diri lu, sehingga lu begitu peduli sama gw. Dan jujur gw seneng banget Vi. Lu beneran bintang yang selalu kasih cahaya buat hidup gw akhir-akhir ini" Segurat senyum terbentuk di bibir Gabriel. Senyum yang bukan karena paksaan ataupun senyum yang terlihat sinis seperti biasanya. Namun senyum yang begitu tulus yang keluar dari lubuk hati Gabriel.

***

Hari sudah berganti pagi. Bulan sudah berganti matahari. Agni yang semalam mendapat kabar tentang Gabriel yang tidak pulang kerumah merasakan kekhawatiran yang luar biasa.

"Iyeeel, sebenernya lu kemana sih???salah paham apa sih yang bisa bikin lu pergi dari rumah kaya gini???kenapa lu ga cerita ama gw Yel???" Agni berbicara kepada dirinya sendiri.

"Kali sekarang dah ada kabar soal Iyel, gw coba sms Shilla deh"


 

To : Shilla


 

Shill, gimana dah ada kabar dari Iyel???


 

Kurang lebih lima menit Agni menunggu, Shilla membalas pesan singkat Agni.


 

Kak Agni g prl khwtr, abang Iyel baik2 aja ko. Smlm dia nginep drmh kak Via


 

Sender : Shilla


 

Membaca sms balasan dari Shilla, Agni sedikit merasa kecewa.

"Kenapa bukan gw sih Yel???"

"Kenapa pada saat lu punya masalah seperti ini lu malah dateng kerumah cewe itu sih Yel???"

"Kemana Iyel yang dulu gw kenal???Iyel yang selalu cerita segala macem sama gw???Iyel yang cuma bisa percaya sama gw???"

"Yel, gw juga ada disini buat lu Yel, gw ada disini lebih dulu daripada dia." Agni merasa hatinya begitu sakit di lupakan oleh Gabriel seperti itu. Dilupakan oleh seorang sahabat yang dianggap lebih istimewa dari sekedar sahabat di hatinya.

"Kenapa lu ga pernah ngerti perasaan gw sih Yel, Gw sayang sama lu, gw ga mau cuma jadi sahabat Yel, gw pengen lebih dari itu, gw pengen jadi satu-satunya orang yang lu percaya"

"Gw harus susulin Iyel dirumah cewe itu" Ujar Agni.

"Tapi dimana rumah cewe itu ya???" Tanyanya kepada dirinya sendiri.

"Akh gw ga peduli, pokonya gw harus nyari rumah cewe itu" Tekad Agni.

Seketika itu juga Agni langsung bergegas meninggalkan rumahnya, tanpa peduli kalau dia harus pergi kerja pagi itu.

Agni begitu bersemangat melangkahkan kakinya untuk mencari rumah Sivia, meskipun dia belum tahu harus mulai mencari darimana.

"Sekolahan Iyel.,ya bener.,gw harus cari disana.,pasti dia sekolah hari ini, dan siapa tau gw ga perlu kerumah cewe itu, kalo gw ketemu Iyel juga disana" Pikir Agni.

Pada saat Agni menyeberangi jalan raya diluar kompleks perumahannya, tanpa sengaja dia terserempet oleh sebuah sepeda motor.

"Auw.,. hati-hati donk kalo bawa motor" Teriak Agni.

Pengendara sepeda motor itu mengehentikan laju sepeda motornya.

"Lu yang ga punya mata, nyebrang ga nengok kiri-kanan"

"Ga punya mata???lu bilang gw ga punya mata???lu kali yang ga punya mata.,ga liat neh mata gw nempel disini" Ujar Agni dengan nada emosi seraya menujuk kedua matanya dengan jarinya. Tetapi pada saat itu Agni melihat sesuatu yang menarik perhatiannya dari pengendara motor itu. Dia melihat logo sebuah SMA yang menempel di sebelah kiri baju seragam pengendara motor tersebut yang pada saat itu kebetulan tidak memakai jaket.

"Lu sekolah di SMA 76 ya???" Tanya Agni ragu-ragu.

"Iya.,emang kenapa nanya-nanya???"

"Lu kenal Iyel donk???"

"Iyel???Gabriel anak senga' itu???ngapain lu tanya-tanya soal dia, ga penting banget. Udah ah.,gw dah kesiangan" Pengemudi motor itu menyalakan kembali mesin motornya. Namun belum sempat dia melajukan motornya, Agni berkata sesuatu yang mengagetkan pengemudi sepeda motor itu.

"CAKKA!!!.,tunggu dulu" Seru Agni.

Pengemudi motor itu terkejut dan kembali menghentikan deru mesin motornya.

"Heh.,darimana lu tau nama gw.,???"


 

Ek Rkwt

@rekscasillas

Tidak ada komentar: